NEWS UPDATE :  

Berita

Semarak siswa SMAN 1 Pasawahan membuat Kreasi Alat Kaulinan Barudak yang terbuat dari bambu untuk tetap melestarikan budaya lokal.

Pada hari Selasa Tanggal 24 Juni 2025, SMAN 1 Pasawahan menggelar kegiatan Kaulinan Barudak yang bertemakan “Berkarya - Berbudaya – Berwirausaha”. Kegiatan ini mengajarkan siswa untuk membuat kreasi alat Kaulinan Barudak yang terbuat dari bambu. Bermacam-macam kreasi yang dibuat siswa seperti tembakan karet, tembakan kertas, baling baling, dan masih banyak lagi permainan tradisional yang dibuat dari bambu.

Acara pembukaan diawali dengan MC yang menjelaskan rangkaian acara dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars SMAN 1 Pasawahan. Seluruh siswa-siswi dan para guru berdiri tegak ketika musik mengalun, suara-suara yang beragam berpadu
menjadi satu harmoni yang menggema di seluruh area lapangan.

Setelahnya dilanjutkan dengan sambutan oleh Elsa Mustikasih S.Pd,,MPd  dan juga yang mengumumkan juara-juara pemenang lomba diantaranya, juara lomba Paskibra, juara lomba FLS3N, dan juara lomba Kaulinan Barudak.

Dilanjutkan penampilan pemenang lomba puisi oleh Keisha Nur Adhani tentang "Dalam Doaku" karya Sapardi Djoko Damono dan "Kepada Kawan" Karya Chairil Anwar.

Disusul penampilan monolog dengan makna mendalam dan penuh penghayatan oleh Meyza Suntantri tentang "Pena yang melawan pasir".

Kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan dan materi tentang Kreasi Alat KaulinanBarudak yang disampaikan oleh Tim Komunitas Kaulinan Barudak Kab. Purwakarta ”AWI KADAEK”  Rudi Iskandar, S.Pd. sebagai Analis SDM Aparatur Ahli Muda. Dalam materi ini menjelaskan tentang Budaya itu seperti apa, Permainan Tradisional itu apa aja. Setelah menjelaskan berbagai materi, kemudian dibentuklah 5 kelompok per kelas untuk membuat Kreasi Alat Kaulinan Barudak. Disini juga dijelaskan terlebih dahulu tata cara untuk membuat kreasi tersebut.

 

Selanjutnya para siswa memulai praktik dengan kelompoknya masing-masing untuk membuat alat Kaulinan Barudak seperti yang sudah dijelaskan oleh pemateri, praktek pembuatan alat dilakukan dikelas fase e1 hingga e9 dan di lapangan.

Setelah semua siswa selesai membuat alat Kaulinan Barudak mereka membersihkan sampah-sampah bekas kerajinan tersebut, kemudian siswa berkumpul kembali di lapangan untuk memamerkan hasil karyanya, berikutnya salah satu perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karya alat Kaulinan Barudak yang telah dibuat.

Dengan adanya kegiatan ini siswa tidak hanya belajar tentang membuat kreasi alat lokal, tetapi siswa juga dapat mengembangkan kembali budaya lokal di era modern saat ini, supaya tetap menarik dan kreatifitas di generasi muda.

Penulis Ekskul KIRTIKDewi Silpia

Editor Tim website Ekskul KIRTIK: Najma Hanif Fitrullah dan Noor Kumala Sari

Pembina Ekskul KIRTIKBapa Hanhan